Senin, 29 September 2014

(Bromo 2) Menikmati Kawah Bromo dan Gunung Batok

Puas menikmati Bromo Sunrise, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan ke kaki gunung bromo. Perjalanan sekitar 1 jam dari Puncak penanjakan dengan mengendarai Jeep yang biasanya disewakan satu paket antara Puncak Penanjakan dan kawah Bromo. Dengan melewati lautan pasir yang membentang sangat luas tentu saja perjalan ke kaki Gunung bromo sangat menyenangkan. 

Tiba di kaki gunung bromo (parkiran jeep), pengunjung masih melanjutkan perjalanan sekitar 2 km, bisa naik Jeep maupun dengan berjalan kaki dan dilanjutkan menapaki anak tangga yang berjumlah sekitar 250 an. 

Atau bisa berkuda! Saya milih berkuda aja. Kan sudah capek mencari sunrise di Penanjakan, pindah satu lokasi ke lokasi lainnya. Jadi Pakai kuda lebih nikmat. Banyak juga yang agak ketakutan menaiki kuda. 
Di sini masker berguna sekali untuk menjaga pernafasan dari terjangan debu yang luar biasa dan bau kotoran kuda yang hmmm merangsek bulu hidung.

Teh Dini dan anak putrinya hanya sampai di sekitaran tempat yang membentuk seperti sungai. Untuk masuk ke sana mesti melewati ceruk yang agak sempit dan menurun. Nah di situlah yang agak menggojlok adrenalin. 

Saya teruskan perjalanan naik kuda itu sampai dekat tangga sambil mengambil foto-foto turis yang berjalan kaki atau naik kuda dan mengambil beberapa Angle dari Gunung Batok.

Konon Gunung Batok terkait erat dengan legenda Joko Seger dan Rara Anteng. Nah Nama Tengger berasal dari gabungan nama Roro Anteng dan Joko Seger.

Roro Anteng dan Joko Seger adalah pasangan yang saling mencintai dan berupaya memadukan cintanya walau banyak yang menghadang cinta mereka. Dalam legenda masyarakat, Roro Anteng yang cantik bak puteri kahyangan sangat mencintai Joko Seger. Namun Ada tokoh lain yang juga berupaya merebut cinta Roro Anteng. Tokoh yang bernama Kyai Bima itu adalah dari bangsa raksasa yang sakti.

Saking kesengsemnya, Kyai Bima melamar Roro Anteng. Karena sudah mencintai Joko Seger dan tidak ingin bersuamikan seorang raksasa, Roro Anteng memberinya syarat yang berat yaitu membuat sebuah lautan yang sangat luas sebelum ayam berkokok.

Tanpa di duga Kyai Bima menyanggupinya. Dengan sekuat tenaga ia menggali gunung yang besar dengan tempurung. Sedikit demi sedikit mulai terciptalah bentuk dari lautan. 

Melihat Kyai Bima hampir berhasil, Roro Anteng merasa khawatir. Ia pun mengajak para pembantunya untuk menumbuk lesung sekeras mungkin agar ayam ayam terbangun berkokok.

Aksi Roro Anteng sukses. Mendengar kokokan ayam dan kicauan burung membuat Kyai Bima berhenti dan menyerah. Dia meninggalkan pekerjaannya dan melemparkan batok kelapa untuk menggali pasir. berdasarkan legenda itu, saat ini hamparan padang pasir di sekita Semeru dan Bromo disebut Segara Wedhi, sedang sumur besar untuk mengairi lautan pasir sekarang berwujud kawah Gunung Bromo. Batok yang dibuang Kyai Bima berwujud Gunung Batok.

Begitulah legenda yang ada tentang Gunung Batok itu dan tak lama kemudian sampailah saya di dekat tangga menuju kawah Gunung Bromo. Aiiih melihat terjalnya tangga itu, agak malas juga mendakinya. Namun hati betul-betul ingin menaikinya. Akhirnya sedikit demi sedikit didakilah tangga itu daaaaaan batre kamerapun habis. jiaaah.

Sesampainya di puncak Bromo, pengunjung dapat melihat kawah Gunung Bromo yang mengeluarkan asap putih yang tebal dan tentu saja fenomenal karena jarang ada di Indonesia bahkan di dunia.

Selain menyaksikan keindahan panorama di kawasan Wisata Gunung Bromo – Semeru, Pada hari tertentu masyarakat suku tengger mengadakan upacara adat yang terkenal dengan Upacara Kesodo. Upacara Kesodo merupakan upacara untuk memohon panen yang berlimpah atau meminta tolak bala dan kesembuhan atas berbagai penyakit, yaitu dengan cara mempersembahkan sesaji dengan di lemparkan ke kawah Gunung Bromo.

Waktu yang terbaik mengunjungi kawasan Wisata Bromo adalah pada saat musim kemarau antara bulan Mei sampai Oktober karena pengunjung bisa menikmati keindahan panorama gunung bromo dengan sempurna.

Setelah berfoto ria dengan latar belakang kawah dan Gunung Batok, saya turun kembali ke parkiran jeep. Hmmm ada panggilan alam yang tak bisa ditolak. untungnya sudah ada WC di sana. Cukup bayar 2000 dan panggilan alampun bisa dituntaskan. Perjalanan dilanjukan kemanaaaaa anak-anak? 

KE SAVANAH dan PASIR BERBISIK kata angin berbisik. Yuk ah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...