Judulnya emang mau mancing ikan, tapi apa daya Cuma dapat satu (katrook). Saya sempet stress berhubungan dengan alat pancing yang bagus. Biasanya sih pakai jeujeur bambu atau yang harganya 4000-an. Tidak selesai sampai di situ, saya masih harus dapat kursus kilat dan gratis menaklukan senar dan mata pancing yang liar. Kesulitan ketiga, teknis melempar umpan yang cukup merepotkan. Setelah dapat kursus kilat akhirnya saya mendapat ikan yang ditunggu. 1 ikan untuk 5 jam mancing. HEBAAAT (sedih.com deh)
Kalau mancing ikan tidak berhasil, maka pancinglah kenangan di tagog apu. Layangkan kenangan anda berjuat-juta tahun yang lalu... pandangilah alam sekelilingnya dan bacalah buku tentang bandung purbakala. Salah satu buku menarik yang saya baca adalah Wisata Bumi Cekungan Bandung, karya Budi Brahmantyo dan T. Bachtiar.
Lokasi pemancingan yang namanya Tagog Apu. Di sini ditemukan berbagai macam fosil kerang, terumbu karang dan binatang-binatang laut. Aneh. Mengapa ada fosil binatang laut di bandung yang tingginya ± 700 meter dari permukaan laut dan beratus kilometer menuju laut ? Menurut buku Wisata Bumi dan berbagai literatur, 20 jutaan tahun yang lalu Bandung purbakala dulunya merupakan pantai. Daratan utamanya sendiri adalah daerah sekitar gunung api di daerah sekitar pegunungan selatan Jawa Barat sekarang. Sekitar Gunung Patuha hingga Papandayan dan daerah Dago Bandung Utara. Fosil-fosil itu dapat dilihat dengan jelas dari pecahan batu gamping yang dengan mudah dapat kita temui di Tagog Apu.
Tak aneh daerah Tagog Apu dan sekitarnya (Citatah- Rajamandala) dipenuhi dengan berbagai penemuan purba. Di Gua Pawon daerah Rajamandala ditemukan satu-satunya fosil manusia purba Bandung dan Jawa Barat. Posisi yang membongkok dari fosil yang ditemukan kemudian menyebabkan nama fosil manusia purba jawa barat satu-satunya itu disebut dengan fosil bongkok.
Pokok na mah. Tempat ini bagi sebagian geologis mengingatkan pada Taman Yosemite di Amrik sana (kata penulis Wisata Bumi). Artinya, masih kata penulis, jika penambangan pasir dan batu gamping tidak ditata kembali atau dilarang, kemudian fasilitas wisatanya diperlengkap, maka Tagog apu dan sekitarnya akan bisa menandingi Taman Yosemite. Tapi jika penambangan dan ketidak pedulian manusia dibiarkan mengangkangi kekayaan alam yang luar biasa ini. Keinginan itu hanyalah mimpi.
hahaha...
BalasHapuskeren..
ha ha ha... (ndak ngerti ngetawain apanya?)
BalasHapuspeletnya ngalahin menu makan siangku...
BalasHapushahaha...
makanya bal, mending jadi ikan aja...
BalasHapusklo peletnya jadi menu makan siangku, apa kata dunyaa????
BalasHapusI wish I could there
BalasHapuskarna ikannya belum dapat ya...
BalasHapusini mau mancing apa mau gaya?
BalasHapusini apa hubungannya dengan mancing
BalasHapusaminn
BalasHapusyaaaaah begitulah
BalasHapuskalau mancing sambil gaya kan ndak apa2
BalasHapushmmm. baca dulu dunk....
BalasHapuswuiihh..... siga diluar nagri nya Kang...
BalasHapusIni pasti belum di eksploitasi, khawatir deh tangan2 serakah menghabiskan bukti sejarah ini...
BalasHapusWahh... angle yg bagus, eksotik banget fotonya..... top dah...
BalasHapusDi buka utk umum enggak Kang, aman buat masuk ke dalamnya?
BalasHapusSubhanallah....
BalasHapushi hi hi, ieu mah emang di amrik sana ceu. cuma secara geologis dan topograpis, apa yang ada di tagog apu sangat mirip dengan ini. cuma kalau ndak dipelihara akan musnah begitu saja.
BalasHapusini yang tersisa dari gunung masigit. di sebelah sananya sudah bopeng..
BalasHapusbiasanya dibuka tuk umum...
BalasHapusini satu-satunya fosil manusia di jawa barat yang ditemukan dengan utuh. leluhur orang bandung ceu.
BalasHapusaiiihh.. baru "ngeh" ini adaah leluhur abi oge yeuh
BalasHapusNice
BalasHapusHow I can go there?
BalasHapus