ibu susu Rasulullah saw
Sebuah areal dengan pagar tembok panjang berjeruji yang bisa diintip. Di situ banyak yang berziarah. Ya. Itulah pemakaman Baqi. Berlokasi tepat di sisi kanan masjid, Baqi merupakan kompleks pekuburan Madinah yang memiliki sejarah panjang. Di Baqi, sahabat dan keluarga Nabi SAW dimakamkan. Baqi terletak di sebelah timur Masjid Nawabi, sejajar dengan bagian belakang masjid atau Makam Rasul. Jika kita menghadap pintu gerbang Baqi, maka kita membelakangi kubah hijau. Ornamen dindingnya dibuat hampir mirip dengan marmer di pelataran Masjid Nabawi.
Baqi berarti tanah yang lembut. Artinya bebas dari batu dan kerikil. Model tanah seperti ini dinilai amat cocok untuk pemakaman. Karena itu sejak dahulu, Baqi dijadikan pemakaman bagi warga Madinah, dan jamaah haji serta umrah yang berada di Madinah.
Saat ini letak Baqi tepat di tengah kota Madinah. Hampir tak ada batas kecuali lantai marmer dan pagar jeruji berwarna kehijauan antara Masjid Nabawi dan Baqi. Dahulu, Baqi dan Masjid Nabawi merupakan wilayah yang berbeda. Dipisahkan oleh distrik yang bernama Harratul Aghwat. Di situlah dulu, pelayan dan penjaga masjid tinggal. Namun seiring perluasan Masjid Nabawi, distrik itu dihancurkan hingga akhirnya menjadi ruang terbuka.
Komplek Makam Baqi, yang berjarak sekitar 30 meter dari Masjid Nabawi di Kota Madinah, saat ini seringkali menjadi salah satu tempat di antara sejumlah tempat yang sering menjadi tujuan ziarah para jamaah yang datang dari berbagai penjuru dunia.
Di komplek makam ini, terdapat sekitar 10 ribu sahabat Nabi Muhammad yang dikuburkan. Di antara sahabat itu, adalah Khalifah ketiga Usman bin Afan, paman Nabi Abbas bin Abdullah, putera dan puteri Nabi : Fatimah, Qasim, Abdullah, Ibrahim, Ruqayyah, Zainab, Umi Kaltsum, dan cucu Nabi Hasan bin Ali, Husein bin ALi (meski hanya kepalanya saja), Imam Ja'far Shadiq, serta ibu susuan Nabi, Halimatus Sa'diyah.
Selain itu, isteri-isteri nabi kecuali Siti Khadijah yang dimakamkan di Ma'la - Mekkah, seperti Siti Aisyiah, Umi Salamah, Juariah, Jainab, Sofiyah, Hafsah Binti Umar Bin Khatab dan Mariyah Kibtiyah, juga dimakamkan di tempat ini.
Karena kondisi tanah yang macam itu, sejak dahulu penduduk Madinah memanfaatkan makam ini sebagai tempat untuk memakamkan kelarganya yang meninggal dunia. Hingga sekarang, lokasi ini juga masih berfungsi sebagai lokasi pekuburan. Termasuk bagi para jamaah haji dan umroh yang meninggal dunia di Madinah, boleh dimakamkan di tempat ini.
Karena selalu diziarahi para jamaah haji maupun umroh, maka makam ini menjadi sangat terawat. Di sekeliling makam, terdapat batas berupa tembok yang bagian atasnya berjeruji.
Bagi yang berziarah ke makam ini, ketika masuk makam disunahkan membaca doa Assalamu'alaikum dara qauni mukminin, atakum mata'adun, ghardan mu'jalun waina insyaalhu bikum lahiqum, allahumaqfirli ahli baqiil ghargad. Doa itu berarti 'Salam kepada kalian penghuni rumah golongan beriman. Semoga Allah SWT memberikan apa yang dijanjikan, pada waktu esuk yang ditunda. Kami Insya Allah akan menyusul. Ya Allah ampunilah penghuni Baqi Ghargad'.
Sebenarnya komplek pemakaman Baqi ini terdiri dari dua bagian. Yaitu Baqi lama dan Baqi Ghargad. Namun ada ada sejumlah ulama yang berpendapat bahwa Baqi Ghargad juga merupakan Baqi Lama tempat bersemayam ahlibait Nabi.
Baqi Ghargad merupakan bagian Baqi yang ada sekarang, yang terus mengalami perluasan hingga mencapai 138 ribu meter persegi. Lokasi pemakaman ini dikelilingi tembok sepanjang 1.724 meter dan tinggi 4 meter.
Sekarang ini siapapun yang meninggal di Madinah dimakamkan di sini termasuk jamaah umrah dan haji. Keistimewaan pemakaman ini adalah bahwa Nabi SAW pernah berdoa bahwa siapa pun yang dimakamkan di sini akan diampuni dosanya oleh Allah SWT. Untuk sekarang ini, jamaah lelaki masih bisa berziarah secara langsung setelah Shalat Subuh. Sementara jamaah perempuan hanya dibolehkan di luar saja. Ada tempat khusus untuk berziarah.
Pemakaman baqi telah dua kali diperluas sepanjang masa pemerintahan Saudi. Perluasan pertama dilakukan masa Raja Faishal bin Abdul Aziz. Kompleks ini kemudian dipagai dengan tembok. Di dalamnya juga diberi jalan dari semen beton untuk memfasilitasi jamaah yang ingin melakukan pemakaman terhindar dari becek ketika hujan. Ketika itu Raja Faishal menggabungkan Baqi al Gharqad engan Baqi al Ammat serta segi tiga di sebelah utara Baqi.
Perluasan kedua dilakukan Raja Fahd sehingga luasnya menjadi 174.962 meter persegi. Tembok pembatas pemakaman dipertinggi sehingga mencapai empat meter dengan panjang keseluruhan 1.724 meter. Tembok itu dilapisi marmer dan ornamen khusus dari besi sehingga tampak seperti jeruji yang indah. Pemakaman Baqi juga diberi gerbang yang cantik serta teras yang memungkinkan jamaah berziarah dari luar. (tid/berbagai sumber) dicopi dari http://tibitours.com/welcome/index.php?cucoaction[0]=edit&option=com_content&task=view&id=111&Itemid=53
Senang membacanya om. Subhanallah :)
BalasHapusHIKS..
BalasHapusternyata aku sudah mati sejak dulu
BTW..pakdhe ..senangnyaaa sampe disanaaa...
pengennn!!
kalau mau kesana bareng ya Pi...
BalasHapusaku di ajak ga??
BalasHapusbiar gambar kopdarnya ganti background ya mi..
BalasHapushihih..
bapaknya nutup idung krn bau pakdhe yah?
BalasHapus*kabooorr*
whuehuehuehue...
BalasHapushahahahaha jahat lu Pi... padahal pakde sering mandi kembang tuh..
BalasHapusyg pk kupluk ko mirip Iswan adek iparnya k agung desmala..tul ga ka abduh???
BalasHapuswhoooa.
BalasHapussetelah itu bertapa di gunung uhud
BalasHapussiapa itu ya. ganteng sekaliiii.
BalasHapus