Senin, 06 Oktober 2014

Nyaman Menikmati Bromo dengan Travel Agen yang Professional

Bayangkanlah tentang malam gelap yang ditemani bintang gemintang, tentang pagi yang dibelah pedang cahaya keemasan, tentang selimut kabut yang tak kuasa melibas gunung, tentang pasir yang membisikan mantra kerinduan, tentang legenda masyarakat yang kaya kearifan. Bisa membayangkannya? Jika tak bisa, kunjungilah Bromo dan engkau akan memahami kata-kataku.

Dan inilah perjalananku dan tulisanku tentang bromo.

Tanggal 4 pukul 8 pagi, saya sudah menuju Stasiun kereta api Bandung. Kang Iwan dan keluarganya, sudah menunggu. Merekalah yang mengajak saya ke Bromo.

Setelah kereta Argo Wilis berjalan, Kami membuka rencana perjalanan yang diberikan oleh travel Agen. Hal ini penting dilakukan karena perjalanan ini memakan waktu cukup lama dan juga membawa keluarga. Jadi segala kemungkinan mesti diperhitungkan. 

Karena kereta tiba di Surabaya jam 9 malam, dan perjalanan menuju Bromo memakan waktu 2-3 jam. Artinya jam 12-an kami baru tiba di kawasan Bromo. Jam 2 dini hari kami harus berkemas lagi menuju Bromo. Akhirnya diputuskan, tak menginap di hotel. Tanggung ya, tidur di hotel hanya satu atau dua jam saja. Hal ini juga kami komunikasikan dengan travel kami. Untungnya pihak travel juga memahami kondisi itu. 

Jemputan dari travel sudah menunggu saat kami tiba. Jam 2 dini hari kami sudah tiba di Kampung Sukapura dan menunggu mobil yang akan membawa ke Penanjakan. 
Kendaraan yang dipakai untuk sampai ke Penanjakan adalah mobil Toyota Hardtop 4 WD. menurut Pak Pardi hanya kendaraan jenis itu yang bisa menaklukan medan seperti di Gunung Bromo ini. 

Jam hampir menunjukan 3 dini hari, kami meneruskan perjalanan beriringan dengan mobil hardtop lainnya. Karena masih ngantuk maka kebanyakan kami tidur terantuk antuk dalam jeep. Di luar masih sangat gelap dan dingin sudah mulai menusuk-nusuk. Maklum saja kawasan ini berada pada ketinggian 2.392 dpl. Tujuan pertama yang menjadi idaman orang adalah menikmati matahari terbit di ketinggian 2000 dpl itu. 

Sesampainya di puncak kami bersiap untuk shalat shubuh. Yang ndak tahan itu airnya dingiiiin banget. Menyengat dan menggigit tulang. Saat mengambil air wudhu, tak tahan berlama-lama.

Kami berjalan menuju view point. Ternyata di atas sudah berjubel orang menanti matahari terbit. tempat-tempat strategis untuk foto sudah ditempati orang. Dalam kondisi seperti itu harus bersabar dan menunggu giliran.

Ketika matahari mulai menampakkan sinarnya dari ufuk timur. sedikit demi sedikit, kegelapan mulai menghilang. suara decak kagum terdengar di sana sini. Indah. Memang indah. 

Sinar kuning, oranye merah dan langit yang bergradasi warna dari kelabu menjadi oranye biru yang menimpa hamparan lautan pasir luas dan pemandangan latar belakang yang indah yaitu gunung Semeru, gunung Bromo dan Gunung Batok. Aliran kabut yang menutupi padang pasir Bromo dan kawasan sekita Gunung Batok membuat suasana menjadi sangat eksotis. Saya pindah dari satu tempat ke tempat lain. Naik pagar, turun pagar demi mengabadikan momen indah yang entah kapan bisa saya nikmati lagi.
Sempat juga bertemu dengan rombongan dari Cimahi Bandung, yang sudah empat kali datang ke Bromo. "tak pernah bosan menikmatinya" ujar mereka. Saya setuju juga. Tak akan pernah bosan.

Setelah puas, kami melanjutkan perjalanan menuju tempat eksotik lainnya. Dalam kondisi yang sudah terang, barulah kami sadar bahwa perjalanan Penanjakan adalah perjalanan yang berbahaya. Tanjakan curam, belokan melingkar yang ekstrim. Di pinggir kanan dan kiri terdapat jurang curam. Eeeh, untung saja pas naik kami sedang pada tidur.

Saat turun, ada juga mobil jeep yang terbalik. Rupanya remnya blong. Tak pelak kecelakaan itu membuat kemacetan. waduh, dalam kondisi di turunan yang curam seperti ini, kalau mobil kita remnya blong juga bisa-bisa jatuh ke jurang, demikian pikirku. Untung saja Mas Nur sangat berpengalaman mengendalikan mobilnya hingga sampailah kami ke kaki gunung Batok dengan selamat. Alhamdulillah.

Menuju Kawah Bromo
Tiba di kaki gunung Bromo (parkiran jeep), pengunjung masih melanjutkan perjalanan sekitar 2 km, bisa berjalan kaki dan dilanjutkan menapaki anak tangga yang berjumlah sekitar 250-an atau berkuda! Saya milih berkuda. Selain sudah agak capek juga untuk merasakan sensasi berkuda. 

Di sini masker berguna sekali untuk menjaga pernafasan dari terjangan debu yang luar biasa dan bau kotoran kuda yang hmmm merangsek bulu hidung.

Dengan berkuda sampailah saya di dekat tangga menuju kawah Gunung Bromo. Melihat tangga yang terjal, agak malas juga mendakinya. Akhirnya sedikit demi sedikit didakilah tangga itu daaaaaan batere kamerapun habis. Jiaaah. 

Konon Gunung Batok terkait erat dengan legenda Joko Seger dan Rara Anteng. Nah Nama Tengger berasal dari gabungan nama Roro Anteng dan Joko Seger. Dalam kisahnya, Roro Anteng yang ditaksir oleh Kyai Bima memberikan syarat berat yang ternyata hampir bisa dipenuhi oleh Kyai Bima. 

Melihat Kyai Bima hampir berhasil, Roro Anteng merasa khawatir. Ia bersama para dayangnya menumbuk lesung agar ayam ayam terbangun berkokok. Aksi Roro Anteng sukses. Mendengar kokokan ayam dan kicauan burung membuat Kyai Bima berhenti dan menyerah. Dia meninggalkan pekerjaannya dan melemparkan batok kelapa. 

Berdasarkan legenda itu, dari perbuatan Kyai bima meninggalkan hamparan padang pasir di sekitar Semeru dan Bromo yang disebut Segara Wedhi. Sedang sumur besar untuk mengairi lautan pasir sekarang berwujud kawah Gunung Bromo dan batok yang dibuang berwujud Gunung Batok.

Setelah berfoto ria pakai hanphone, saya turun kembali ke parkiran jeep. Hmmm ada panggilan alam yang tak bisa ditolak. untungnya sudah ada WC di sana. Cukup bayar 2000 dan panggilan alampun bisa dituntaskan. Perjalanan dilanjukan kemanaaaaa anak-anak? 

KE SAVANAH dan PASIR BERBISIK Yuk aah
Savanah. Saya pikir tempat semacam ini hanya ada di Afrika sana. Ternyata di kawasan Bromo juga ada tempat semacam itu. Perjalanan dari kawah Bromo menuju Savanah dilalui kurleb 30 menitan. Tidak penunjuk jalan menuju sana. Jalananpun mengikuti insting supirnya.

Hanya orang suci yang tahu jalan menuju situ guyon saya yang disambut tawa dan penjelasan Mas Nur bahwa tiap tahun jalan dan trek nya bisa saja berubah mengikuti perkembangan pasar modal eh, mengikuti angin. Namun mereka sudah tahu tanda-tanda yang tak berubahnya. dari situlah mereka mengenal jalan menuju Savanah. nah betul kan. 

Setelah melalui jalan berliku-liku sampai juga di Savana. Sebuah padang rumput luas yang diapit dua cadas di dua bagiannya. 

Bagi yang tidak ingin menginap di hotel biasanya akan menginap di Savanah ini. Namun jangan sendirian ya. soalnya sepiii banget. masalah lain juga tidak ada WC-nya lho. Jadi kalau mau buang hajat yang mesti pintar cari lokasi. 

Selain pemandangan padang rumput yang menarik, ada juga bukit teletubiesnya. beberapa gundukan bukit bulat dengan rumput yang menghijau memang mirip dengan rumahnya si Pingky, Po, Lala dan Tinky Winky.

Sempat saya buat status, kalau di savanah ini juga dipelihara banteng, singa dan kijang kayaknya akan seperti Afrika. Namun apa hewan-hewan itu kuat menahan dinginnya savanah yang bisa mendekati 0 derajat itu? lagian kalau ada singa gimana kita bisa menikmati savanah dengan nyaman... ya toh?

Adas Pulosari
Selama perjalanan di Bromo, ada banyak hal menarik untuk diperhatikan. Ada satu tumbuhan yang betul betul unik. Bisa tumbuh di ketinggian 2000 dpl, dan dalam suasana yang ekstrim. Dingin dan panas yang luar biasa. Selain unik ternyata banyak manfaat lho.

Menurut supir, adas bisa dipakai untuk obat sakit perut. caranya bisa diminumkan atau diusap saja ke perut. Saya coba kunyah. Ternyata baunya memang seperti balsem dan memberi kesan hangat.

Manfaat lainnya, buah adas dapat mengobati sakit perut (mulas), perut kembung, perasaan penuh pada lambung, perasaan mual, perasaan ingin muntah dan sakit diare.

Daunnya bermanfaat untuk mengobati batuk, mengatasi gangguan perut yang terasa kembung disertai kholik dan meningkatkan daya penglihatan. Keren ya.

Perjalanan dilanjutkan ke tempat dengan nama paling unik, Pasir Berbisik. Saya sangat penasaran dengan penjelasan Mas Nur. Katanya salah satu sebab penamaan tempat tujuan akhir di Bromo itu karena angin yang menerpa pasir-pasir di situ akan mengeluarkan suara mendesis seperti suara orang sedang berbisik.

Ketika sudah sampai di Pasir Berbisik saya mencoba untuk menangkap bisikan-bisikan pasir dalam terpaan angin. Tak berhasil. Saya tutup mata saya dan konsentrasi menangkap suaranya. Tak juga berhasil juga. Bukan nasibnya kali. Namun pemandangannya betul-betul sangat spektakuler.

Perjalanan tur Bromo yang tak terlupakan ini berakhir di sini dan kami kembali ke Sukapura dimana Pak Pardi dari Travel yang kami percaya sudah menunggu.

Tips Memilih Travel
Perkembangan pariwisata Indonesia yang sangat pesat menjadikan pertumbuhan agen perjalanan juga semakin pesat. Dibutuhkan kecermatan dan kebijaksanaan dalam memilihnya. Berikuti tips memilih travel agen  agar jangan sampai terjebak oleh agen wisata nakal.

1. Pilih travel agen Yang Profesional dan Memiliki Jaringan Luas
Perjalanan wisata bertujuan untuk menikmati keindahan alam dan melepaskan penat anda. Jangan sampai agen travel malah semakin membuat ruwet. Maka perlu teliti memilih agen travel anda. Pilih travel agen yang sudah berpengalaman dan memang khusus menghandle perjalanan wisata. Profesionalitas travel agen juga kadang terlihat dari jaringannya yang luas. Asia wisata bisa jadi sebuah referensi untuk travel agen yang professional.

2. Jangan Cuma Tertarik dengan Harga Murah

Jangan hanya tergiur harga murah. Pastikan fasilitas yang diberikan memadai dan tidak merepotkan Anda. Ini adalah perjalanan wisata yang harusnya membuat anda santai dan tidak ribet.

3. Perhatikan rute perjalanan wisata
Rute wisata merupakan hal yang penting. Bukan hanya berkaitan dengan tempat wisata tapi juga jadwal-jadwal pribadi anda seperti istirahat dan makan. Pilih Travel Agen yang menawarkan paket wisata sesuai dengan keinginan Anda. Negosiasikan kebutuhan anda. Toh yang mau wisata anda bukan agennya. 

4. Dengarkan testimony orang lain
Ada baiknya juga ikut mendengarkan saran teman, saudara atau kerabat berkaitan dengan travel agen yang pernah mereka pergunakan. Siapa tahu jadi referensi buat kita.

Bagi yang berminat kontak dengan Asia wisata bisa menghubungi 

Jl. Basuki Rahmat No.25 Jakarta Timur (13350) 
======================= 
BRANCH OFFICE 
Jl. KH. Noer Ali, Jaka Sampurna 
Bekasi Barat
(17145) 
Phone : 021.8856293
Email : fahri@asiawisata.com

2 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...